Pendidikan Kepanduan
Melatih Pribadi yang Mandiri, Trampil dan Bersahaja.
Kepanduan didirikan pada tahun 1905 oleh Lord Boden Powel. dalam
bukunya Scouting Boys bahwa pemuda itu harus berguna, harus mempunyai kegiatan,
harus berprestasi dan tidak mengganggur. Oleh karenanya dilakukan gerakan
pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana. Yang sekarang ini disebut Pramuka. Di
Indonesia Gerakan Pramuka dimulai pada tahun 1961, peraturan yang timbul pada
masa perintisan adalah Ketetapan MPRS no II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960
tentang Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Pada pasal 330.C yang
menyatakan bahwa dasar pendidikan kepanduan adalah Pancasila.
Dalam Kurikulum 2013, pendidikan Pramuka masuk dalam muatan
ekstrakurikuler wajib. oleh karenanya harus dilaksanakan di sekolah-sekolah.
Tidak terlepas di Kota Bontang juga semua sekolah melaksanakan kegiatan kepramukaan.
Untuk Para guru dilakukan Kursus Mahir Dasar (KMD). Untuk para siswa
dikelompokkan sesuai tingkatan dalam Pramuka, meliputi tingkat Siaga,
Penggalang, Penegak dan Pandega.
Di SD IT Yabis Kegiatan
Kepramukaan dilaksanakan setiap hari pada pukul 14. 00 hingga pukul 16.00 dari
hari Senin sampai hari Jum’at. Pelaksanaan secara bergantian setiap hari satu
jenjang kelas. Hal ini dikarenakan siswa SD IT Yabis saat ini berjumlah 1017
dengan 30 rombong belajar. dan setiap jenjang parallel 5 kelas. Materi yang
diajarkan dalam kegiatan Pramuka ini banyak berorientasi pada pendidikan
karakter siswa. Salah satu contoh materi yang diberikan pada hari Jum’at,
tanggal 19 September 2014 pukul 14. 00-16.00 adalah praktek menjahit dengan
menggunakan tusuk Vesto. Tusuk Veston adalah tusuk jahitan yang digunakan untuk
mengakhiri jahitan. sebagai perapi, pemanis, dan penguat di akhir jahitan.
Pendidikan yang dirasakan sepele ini bagi orang
yang biasa melakukan, namun bagi para siswa bahkan para guru/ pembinanya masih
banyak yang belum mengenalnya. Apalagi di Kota Bontang, yang notabene banyak
masyarakat modern yang semua kebutuhan terpenuhi serba instan. Oleh karenanya
sangat diperlukan materi pembelajaran yang unik dan langka dilakukan. Selain
mengenalkan juga melatih kemandirian siswa, ketrampilan siswa, dan sifat sahaja
para siswa. Siswa Mandiri dikarenakan ketika melakukan praktek menjahit
dilakukan sendiri meskipun dipantau dan dilatih oleh kakak Pembina. Trampil,
siswa bisa menghasilkan benda atas buatan sendiri. hal ini juga membuat rasa
bangga pada diri sendiri. dan sifat bersahaja. karena yang digunakan bahan
bekas kardus, raffia. Hal ini merupakan konsep kesederhanaan dan melatih sifat
bersahaja. tidak harus beli mengeluarkan uang. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Praktek menjahit dengan tusuk veston