Sabtu, 20 September 2014

Unknown   at  07.44  No comments

Pendidikan Kepanduan Melatih Pribadi yang Mandiri, Trampil dan Bersahaja.
Kepanduan didirikan pada tahun 1905 oleh Lord Boden Powel. dalam bukunya Scouting Boys bahwa pemuda itu harus berguna, harus mempunyai kegiatan, harus berprestasi dan tidak mengganggur. Oleh karenanya dilakukan gerakan pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana. Yang sekarang ini disebut Pramuka. Di Indonesia Gerakan Pramuka dimulai pada tahun 1961, peraturan yang timbul pada masa perintisan adalah Ketetapan MPRS no II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Pada pasal 330.C yang menyatakan bahwa dasar pendidikan kepanduan adalah Pancasila.
Dalam Kurikulum 2013, pendidikan Pramuka masuk dalam muatan ekstrakurikuler wajib. oleh karenanya harus dilaksanakan di sekolah-sekolah. Tidak terlepas di Kota Bontang juga semua sekolah melaksanakan kegiatan kepramukaan. Untuk Para guru dilakukan Kursus Mahir Dasar (KMD). Untuk para siswa dikelompokkan sesuai tingkatan dalam Pramuka, meliputi tingkat Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.
Di SD IT Yabis Kegiatan Kepramukaan dilaksanakan setiap hari pada pukul 14. 00 hingga pukul 16.00 dari hari Senin sampai hari Jum’at. Pelaksanaan secara bergantian setiap hari satu jenjang kelas. Hal ini dikarenakan siswa SD IT Yabis saat ini berjumlah 1017 dengan 30 rombong belajar. dan setiap jenjang parallel 5 kelas. Materi yang diajarkan dalam kegiatan Pramuka ini banyak berorientasi pada pendidikan karakter siswa. Salah satu contoh materi yang diberikan pada hari Jum’at, tanggal 19 September 2014 pukul 14. 00-16.00 adalah praktek menjahit dengan menggunakan tusuk Vesto. Tusuk Veston adalah tusuk jahitan yang digunakan untuk mengakhiri jahitan. sebagai perapi, pemanis, dan penguat di akhir jahitan. Pendidikan yang dirasakan sepele ini bagi orang yang biasa melakukan, namun bagi para siswa bahkan para guru/ pembinanya masih banyak yang belum mengenalnya. Apalagi di Kota Bontang, yang notabene banyak masyarakat modern yang semua kebutuhan terpenuhi serba instan. Oleh karenanya sangat diperlukan materi pembelajaran yang unik dan langka dilakukan. Selain mengenalkan juga melatih kemandirian siswa, ketrampilan siswa, dan sifat sahaja para siswa. Siswa Mandiri dikarenakan ketika melakukan praktek menjahit dilakukan sendiri meskipun dipantau dan dilatih oleh kakak Pembina. Trampil, siswa bisa menghasilkan benda atas buatan sendiri. hal ini juga membuat rasa bangga pada diri sendiri. dan sifat bersahaja. karena yang digunakan bahan bekas kardus, raffia. Hal ini merupakan konsep kesederhanaan dan melatih sifat bersahaja. tidak harus beli mengeluarkan uang. Semoga tulisan ini bermanfaat. 
 
 
 Praktek menjahit dengan tusuk veston

Tags:
About the Author

Write admin description here..

Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

0 komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Pengunjung

© 2013 Goresan Senja. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9Published..Blogger Templates
Blogger templates. creative by Ahmad.