Alhamdulilah aku bisa, ha ha ha
Seni Budaya dan Ketrampilan (SBK) yang semakin digalakkan dikalangan sekolah, ternyata membawa dampak yang luar biasa bagus bagi anak didik terutama di bangku Sekolah Dasar. Meskipun masih kecil-kecil ternyata peran guru hanya sebagai fasilitator dan motivator saja. Seperti halnya yang dilakukan di SD IT Yabis Bontang, kelas 3 B saat mata pelajaran SBK, materi memanfaatkan barang bekas. Kala itu membuat tempat pensil dari bekas botol minuman. Subhanallah ternyata tanpa dipandu sang guru, siswa berkreasi dengan inisiatif kelompok masing-masing bisa menghasilkan karya. Dan dengan rasa bangga para siswa dapat menjelaskan didepan kelas dengan asik dan lancar. Dari sisi inilah satu kali pertemuan mendapatkan hasil yang multi. terutama bagi kompetensi siswa;
1. Siswa dapat memanfaatkan barang bekas
Barang bekas yang ada di sekeliling siswa sangat banyak jumlah dan macamnya. semua dapat
dimanfaatkan asalkan kita dapat mengolahnya. Bekas gelas minum dapat dibuat menjadi tas,
keranjang sampah , dari koran bekas dapat dibuat relief bentuk yang bermacam-macam, ampas
kelapa dapat dibentuk karya yang indah. daun-daunan kering dapat dibuat kolase atau mozaik.
Botol bekas minum dapat dibuat karya yang menarik. Siswapun dapat melakukan sendiri.
2. Siswa dapat mengeksplorkan ide dalam karyanya.
Dari barang bekas yang didapatkan para siswa dapat membuat karya sesuai yang diinginkan.
beraneka sumber dan beraneka hasil..itulah karya yang harus kita hargai, walaupun seperti apa
hasilnya. karena itu ide asli para siswa yang spontanitas mereka lakukan.
3. Siswa dapat meningkatkan keberanian di depan kelas untuk bercerita.
Ketika hasilnya sudah selesai dengan bangga mereka menunjukkan kedepan kelas kepada
gurunya, dan .."ibu..ibuu..ibuuuu ini aku sudah selesai" dan ketika mereka disuruh menceritakan
maka dengan lancar dan bahasa yang lugu memceritakan dihadapan gurunya.
4. Terpupuk kerjasama dengan teman lainnya.
Tanpa disadari kerjasama antar teman dalam kelompok terlaksana, bahkan para siswa menjadi lebih akrab, walau sebelumnya belum mengenal, dikarenakan asal kelas sebelumnya berbeda.
Alhamdulilah aku bisa, ha ha ha
Seni Budaya dan Ketrampilan (SBK) yang semakin digalakkan dikalangan sekolah, ternyata membawa dampak yang luar biasa bagus bagi anak didik terutama di bangku Sekolah Dasar. Meskipun masih kecil-kecil ternyata peran guru hanya sebagai fasilitator dan motivator saja. Seperti halnya yang dilakukan di SD IT Yabis Bontang, kelas 3 B saat mata pelajaran SBK, materi memanfaatkan barang bekas. Kala itu membuat tempat pensil dari bekas botol minuman. Subhanallah ternyata tanpa dipandu sang guru, siswa berkreasi dengan inisiatif kelompok masing-masing bisa menghasilkan karya. Dan dengan rasa bangga para siswa dapat menjelaskan didepan kelas dengan asik dan lancar. Dari sisi inilah satu kali pertemuan mendapatkan hasil yang multi. terutama bagi kompetensi siswa;
1. Siswa dapat memanfaatkan barang bekas
Barang bekas yang ada di sekeliling siswa sangat banyak jumlah dan macamnya. semua dapat
dimanfaatkan asalkan kita dapat mengolahnya. Bekas gelas minum dapat dibuat menjadi tas,
keranjang sampah , dari koran bekas dapat dibuat relief bentuk yang bermacam-macam, ampas
kelapa dapat dibentuk karya yang indah. daun-daunan kering dapat dibuat kolase atau mozaik.
Botol bekas minum dapat dibuat karya yang menarik. Siswapun dapat melakukan sendiri.
2. Siswa dapat mengeksplorkan ide dalam karyanya.
Dari barang bekas yang didapatkan para siswa dapat membuat karya sesuai yang diinginkan.
beraneka sumber dan beraneka hasil..itulah karya yang harus kita hargai, walaupun seperti apa
hasilnya. karena itu ide asli para siswa yang spontanitas mereka lakukan.
3. Siswa dapat meningkatkan keberanian di depan kelas untuk bercerita.
Ketika hasilnya sudah selesai dengan bangga mereka menunjukkan kedepan kelas kepada
gurunya, dan .."ibu..ibuu..ibuuuu ini aku sudah selesai" dan ketika mereka disuruh menceritakan
maka dengan lancar dan bahasa yang lugu memceritakan dihadapan gurunya.
4. Terpupuk kerjasama dengan teman lainnya.
Tanpa disadari kerjasama antar teman dalam kelompok terlaksana, bahkan para siswa menjadi lebih akrab, walau sebelumnya belum mengenal, dikarenakan asal kelas sebelumnya berbeda.
Continue Reading→